Dunia sedang bergerak cepat menuju pembangunan hijau dan rendah karbon. Hal ini tidak bisa dielakkan oleh siapapun, termasuk Indonesia. Ancaman perubahan iklim ada di depan mata. Karena itu dibutuhkan transformasi berbagai sektor industri menuju industri hijau untuk menciptakan green jobs.

Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam, PhD., dalam webinar IAP2 Indonesia hari ini (4/2/2021) mengatakan bahwa menurut ILO, lapangan kerja hijau (green jobs) dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu dari sisi output (memproduksi produk dan jasa hijau), dan dari sisi proses (proses produksi yang ramah lingkungan).

Bagi ILO, lanjut Medrilzam, penerapan kebijakan yang tepat untuk mempromosikan green economy di tingkat global, mampu menciptakan 24 juta lapangan kerja baru pada tahun 2030. Dari 163 sektor yang dianalisis ILO, hanya 14 sektor yang akan mengalami kehilangan pekerjaan, dengan beralihnya investasi kepada sektor-sektor hijau. Kehilangan ini pun tidak banyak, hanya sekitar 10.000 lapangan kerja.

Data-data tersebut, menurut Medrilzam, merupakan sebuah bukti bahwa pembangunan rendah karbon lebih memberikan jaminan ketersediaan lapangan kerja di masa yang akan datang.

Di Indonesia, tambah Medrilzam, pembangunan sektor ekonomi dari energi terbarukan akan menciptakan multiplier effect pada perekonomian di daerah. Investasi sektor energi terbarukan ini mampu membuka lapangan kerja sampai 1 juta orang, serta menurunkan emisi karbon sebesar 204.440 ton Co2 per tahun.

Tentu saja, upaya tersebut tidak mudah dilaksanakan. Apalagi semua negara sedang menghadapi pandemi covid19. Medrilzam mengatakan bahwa pemerintah sedang mendorong prioritas kebijakan dan alokasi penggunaan anggaran untuk tetap memperkuat pembangunan rendah karbon di Indonesia.

Terdapat enam prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi rendah karbon yang akan memberikan ruang bagi penciptaan green jobs yang lebih besar, yakni sebagai berikut:

  1. Mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon yang inklusif, adil dan tangguh.
  2. Meningkatkan bauran penggunaan energi bersih.
  3. Mendorong mobilitas yang bersih dan sehat.
  4. Mendorong transformasi infrastruktur dan bangunan rendah karbon.
  5. Mendukung transisi sektor industri menuju rendah karbon.
  6. Investasi dalam penanggulangan perubahan iklim berbasis alami. (Admin RIB)

Posting terbaru