GERAKAN Ciliwung Bersih (GCB) baru saja menerima penghargaan tertinggi dalam bidang lingkungan hidup dari Presiden RI, yakni Kalpataru pada Juni 2022 ini. Tentu saja ini merupakan sebuah capaian yang luar biasa, bahwa upaya perlindungan sungai Ciliwung sejak beberapa dekade lalu mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Penghargaan ini tidak terlepas dari peran penting dari seorang tokoh lingkungan hidup Indonesia, yakni Ibu Peni Susanti, yang lebih dari tiga dekade terlibat dalam berbagai upaya perlindungan Sungai Ciliwung, bersama sejumlah tokoh nasional dan komunitas.

GCB diinisiasi sejak tahun 1989 oleh sejumlah tokoh lingkungan, termasuk Prof. Emil Salim, Erna Witular, dan lain-lain. Setelah lebih dari tiga dekade, GCB sudah melakukan banyak hal untuk melindungi dan memperkuat konservasi Sungai Ciliwung. Apalagi, Sungai Ciliwung merupakan sumber utama air bersih bagi masyarakat DKI Jakarta, Kota Depok, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Perlindungan terhadap Sungai Ciliwung akan berdampak pada keberlanjutan penyediaan air bersih untuk jutaan penduduk di kawasan ini.

Penghargaan Kalpataru kepada GCB memberi kekuatan tersendiri kepada Ibu Peni Susanti sebagai Ketua Umum GCB, bahwa perjuangan untuk melindungi Sungai Ciliwung akan mendapatkan hasil yang baik. Ibu Peni dan jaringan komunitas peduli Ciliwung yang didirikannya sudah melakukan berbagai upaya, baik di tingkat kebijakan maupun memperluas partisipasi komunitas-komunitas masyarakat peduli Ciliwung di DKI Jakarta sebagai wilayah hilir dan juga Depok dan Bogor sebagai wilayah hulu.

Selain itu, GCB juga melakukan pengelolaan sampah yang berasal dari Sungai Ciliwung dengan pendekatan TOSS (Tempat Olah Sampah Sungai), yang menghasilkan sekitar 1 ton pelet yang ditampung oleh PT Power Indonesia sebagai sumber energi.

Selamat kepada GCB dan Ibu Peni Susanti. (Admin)