Memasuki awal tahun 2021, sejumlah wilayah Indonesia dilanda bencana banjir. Salah satu yang paling besar adalah banjir Kalimantan Selatan. Banjir melanda provinsi ini sejak Minggu, 10 Januari 2021. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan diterjang banjir, merendam 24.379 rumah dan 39.549 warga terpaksa mengungsi.
Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai 13 kabupaten/kota. Artinya, sebanyak 77% wilayah provinsi ini digenangi banjir. BNPB mencatat bahwa sampai tanggal 18 Januari 2021, sebanyak 15 orang tewas dalam banjir ini. “Ini merupakan banjir yang sangat besar, apalagi melanda sekitar 77% dari sebuah provinsi besar”, kata Mahdi, Manajer SDA dan Perubahan Iklim RIB.
Direktur Walhi Kalimantan Selatan, Kisworo Dwi Cahyono, seperti dikutip Tempo, mengatakan bahwa Kalimantan Selatan dengan luas 3,7 juta hektare, terdapat 13 kabupaten kota, dimana 50 persen wilayah provinsi ini sudah dibebani berbagai izin, termasuk izin tambang sekitar 33 persen dan perkebunan kelapa sawit 17 persen. “Ini belum izin HTI dan HPH”, tegas Kisworo.
Dengan beban perizinan investasi ekstraktif berbasis lahan yang mencapai lebih dari setengah luas kawasan provinsi, wajar jika beban berat ditanggung oleh Kalimantan Selatan. Dampaknya adalah hadirnya banjir besar seperti saat ini. Karena itu, Mahdi, menyarankan supaya pemerintah melakukan evaluasi dan audit lingkungan secara menyeluruh di Kalimantan Selatan, dan juga di seluruh Indonesia.
“Hal ini diperlukan untuk mitigasi banjir”, tambah Mahdi. Jika pemerintah mau melakukan evaluasi dan audit lingkungan ini, lanjut Mandi, kita akan punya harapan untuk mitigasi banjir di masa yang akan datang. (Admin RIBnews)
(Foto featured: tempo.com)